Kutacane – Tiga Desa dalam wilayah Kecamatan Bambel Aceh Tenggara kini mulai kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari akibat transportasi menuju Desa Liket, Desa Tualang Sembilar, Desa Terutung Payung, kini lumpuh sejak dua pekan lalu.

Lumpuhnya jalur transportasi menuju tiga desa tersebut, akibat Jembatan Rikit yang menghubungkan Pajak Kuning dengan tiga wilayah berpenduduk hampir 1.000 Kepala Keluarga itu, ambruk dan tidak dapat dilalui oleh kenderaan baik roda empat atau roda dua.
Pantauan koran ini, Selasa kemarin, warga yang melintas harus berjalan kaki. Sementara bagi pengendara sepeda motor harus dibantu warga sekitar untuk mendorong kenderaannya melintas diatas jembatan darurat yang dibuat warga.

Informasi dihimpun koran ini, jembatan tersebut ambruk sesaat setelah Bupati Aceh Tenggara H Hasanuddin B dan rombongan melintasi jembatan menuju Desa Terutung Payung Jumat pekan lalu.

Ambruknya jembatan berlantai papan ini akibat Truck Fuso dengan muatan material bangunan berupa semen untuk proyek Poskesdes (Polindes) didesa Liket. Akibatnya warga tiga desa kesulitan mengangkut bahan-bahan kebutuhan pokok dari pajak Kuning.
Seperti yang diungkapkan Syahril, Kepala Desa Rikit, Kecamatan Bambel kepada koran ini, kemarin menyebutkan sudah lebih dari satu pekan jembatan tersebut ambruk. Namun belum ada perhatian dari
pihak terkait.

Bahkan Kepala Desa Rikit ini juga mengakui sudah menyampaikan hal ini kepada Bupati Aceh Tenggara dalam kunjungannya ke Desa Kuning Satu, pada acara penyerahan kios di pajak setempat kepada masyarakat.
Saat itu Bupati menyambut dan menyikapi laporan Kades tentang kondisi jembatan. Ironisnya hingga berita ini diturunkan jembatan Rikit belum mendapat perhatian sehingga krisis kepercayaan terhadap pimpinan daerah pun mulai terdengar ditengah masyarakat.

“Pada pertemuan dengan Bupati saat penyerahan kios di Pajak Kuning, Kamis lalu, saya selaku salah seorang kepala desa sudah menyampaikan persoalan ambruknya jembatan desa kami kepada Bupati. Dan saat itu juga memberikan perintah kepada salah seorang rekanan untuk segera memperbaiki jembatan tersebut. Namun hingga hari ini belum ada realisasinya.

Jangan-jangan ini hanya sandiwara yang berbentuk perintah semata,” tandas Syahril, Kepala Desa Rikit.
Syahril dan masyarakat hanya berharap agar jembatan tersebut segera mendapat perhatian sehingga keterisoliran tidak sempat mendera warga, meskipun diakui ada jalur alternative namun tidak sebaik dan sedekat jalur yang kini lumpuh. (amn)

jembatan rikit rusak

Written by Unknown on Selasa, 06 November 2012 at 06.03


Kutacane – Tiga Desa dalam wilayah Kecamatan Bambel Aceh Tenggara kini mulai kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari akibat transportasi menuju Desa Liket, Desa Tualang Sembilar, Desa Terutung Payung, kini lumpuh sejak dua pekan lalu.

Lumpuhnya jalur transportasi menuju tiga desa tersebut, akibat Jembatan Rikit yang menghubungkan Pajak Kuning dengan tiga wilayah berpenduduk hampir 1.000 Kepala Keluarga itu, ambruk dan tidak dapat dilalui oleh kenderaan baik roda empat atau roda dua.
Pantauan koran ini, Selasa kemarin, warga yang melintas harus berjalan kaki. Sementara bagi pengendara sepeda motor harus dibantu warga sekitar untuk mendorong kenderaannya melintas diatas jembatan darurat yang dibuat warga.

Informasi dihimpun koran ini, jembatan tersebut ambruk sesaat setelah Bupati Aceh Tenggara H Hasanuddin B dan rombongan melintasi jembatan menuju Desa Terutung Payung Jumat pekan lalu.

Ambruknya jembatan berlantai papan ini akibat Truck Fuso dengan muatan material bangunan berupa semen untuk proyek Poskesdes (Polindes) didesa Liket. Akibatnya warga tiga desa kesulitan mengangkut bahan-bahan kebutuhan pokok dari pajak Kuning.
Seperti yang diungkapkan Syahril, Kepala Desa Rikit, Kecamatan Bambel kepada koran ini, kemarin menyebutkan sudah lebih dari satu pekan jembatan tersebut ambruk. Namun belum ada perhatian dari
pihak terkait.

Bahkan Kepala Desa Rikit ini juga mengakui sudah menyampaikan hal ini kepada Bupati Aceh Tenggara dalam kunjungannya ke Desa Kuning Satu, pada acara penyerahan kios di pajak setempat kepada masyarakat.
Saat itu Bupati menyambut dan menyikapi laporan Kades tentang kondisi jembatan. Ironisnya hingga berita ini diturunkan jembatan Rikit belum mendapat perhatian sehingga krisis kepercayaan terhadap pimpinan daerah pun mulai terdengar ditengah masyarakat.

“Pada pertemuan dengan Bupati saat penyerahan kios di Pajak Kuning, Kamis lalu, saya selaku salah seorang kepala desa sudah menyampaikan persoalan ambruknya jembatan desa kami kepada Bupati. Dan saat itu juga memberikan perintah kepada salah seorang rekanan untuk segera memperbaiki jembatan tersebut. Namun hingga hari ini belum ada realisasinya.

Jangan-jangan ini hanya sandiwara yang berbentuk perintah semata,” tandas Syahril, Kepala Desa Rikit.
Syahril dan masyarakat hanya berharap agar jembatan tersebut segera mendapat perhatian sehingga keterisoliran tidak sempat mendera warga, meskipun diakui ada jalur alternative namun tidak sebaik dan sedekat jalur yang kini lumpuh. (amn)

Diberdayakan oleh Blogger.

About the author

This is the area where you will put in information about who you are, your experience blogging, and what your blog is about. You aren't limited, however, to just putting a biography. You can put whatever you please.